Komunitas Epistemik dalam Isu Perbatasan Indonesia Malaysia: Camar Bulan dan Tanjung Datu

Iva Rachmawati (Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta)

Corresponding e-mail: iva.rachma@gmail.com

Abstrak

Perbatasan negara merupakan kawasan yang sarat dengan pergesekan dan tidak jarang menimbulkan konflik antar negara. Konflik yang terjadi tidak saja diakibatkan karena klaim tumpang tindih atas batas negara, tetapi juga disebabkan oleh sejumlah persoalan ekonomi dan sosial di kawasan perbatasan. Artikel ini hendak menyoal peran komunitas epistemic baik yang dibentuk oleh negara maupun aktor non negara dalam memengaruhi kebijakan negara atas kawasan perbatasan khususnya di Camar Bulan dan Tanjung Datu serta persepsi publik melalui informasi akademis. Melalui metode wawancara dan studi dokumentasi yang dilakukan pada pada kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, riset ini menemukan bahwa peran komunitas epistemik masih sangat rendah dalam memengaruhi kebijakan negara dan memperkaya pengetahuan publik atas isu terkait. Rendahnya intensitas relasi pembuat kebijakan dan komunitas epistemik menyebabkan lahirnya pro border policy berjalan lambat. Sementara rendahnya komnikasi intersubyektif terkait isu perbatan pada kawasan tersebut justru menyebabkan kesimpangsiuran informasi mengenai konflik Tanjung Datu dan Camar Bulan.

Download Full Paper PDF

Kembali ke Frontpage Prosiding