“Penanggulangan bencana di ASEAN sudah cukup maju, dunia semakin mengenal kekuatan dan profesionalisme ASEAN dalam menangani bencana di kawasan ini”, demikian ungkap Inspektur Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bintang Susmanto Noortjahjo selaku Ketua Delegasi RI pada Pertemuan the 5th ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM) dan the 6th Meeting of the Conference of the Parties to ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (COP to the AADMER) yang berlangsung di Luang Prabang, Laos, 19 Oktober 2017. Pertemuan dibuka secara langsung oleh Wakil Perdana Menteri Laos Y.M. Dr. Bounthong Chitmany.
Dalam kegiatan tersebut, Indonesia menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh negara anggota ASEAN, ASEAN Sekretariat dan AHA Centre pada saat keketuaan Indonesia di AMMDM 2016. Selama keketuaan Indonesia pada AMMDM, telah banyak capaian dan program kegiatan kerja sama penanggulangan bencana dilakukan.
Indonesia juga menyampaikan apresiasi telah ditandatanganinya Deklarasi One ASEAN One Response pada tahun 2016, sebagai komitmen bersama ‘keluarga besar ASEAN’. Pada acara tersebut telah dilakukan serah terima keketuaan AMMDM pada level menteri dari Indonesia kepada Laos. Indonesia mengharapkan kerja sama penanggulangan bencana alam di kawasan dapat semakin diperkuat di tengah semakin banyaknya bencana, baik bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh manusia.
Sebelumnya, telah diselenggarakan Rangkaian Pertemuan ke-31 ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM) pada tanggal 17-18 Oktober 2017. Pada rangkaian pertemuan tersebut telah dibahas berbagai pending issues terkait dengan penanggulangan bencana, impelementasi AADMER Work Programme 2016 – 2020, operasionalisasi Deklarasi One ASEAN One Response, penguatan AHA Centre, dan upaya penguatan koordinasi lintas sektoral dalam menangani bencana di kawasan.
Pertemuan juga telah menyepakati beberapa draft MoU yang telah didiskusikan dan disepakati dalam pertemuan tersebut antara lain MoU antara ASEAN-Rusia, MoU antara ASEAN-China, dan MoU antara ASEAN-IFRC (International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies).
Sementara itu, Pertemuan Tingkat Menteri telah menyetujui Chair’s Report to the 6th Meeting of COP to the AADMER and 5th AMMDM dan Chairman’s Statement of the 6th Meeting of COP to the AADMER and 5th AMMDM.
Sebagai salah satu kawasan yang rentan terhadap bencana alam, ASEAN melakukan berbagai upaya untuk membangun koordinasi yang lebih kuat dan memastikan respon kolektif ASEAN terhadap bencana di kawasan di antaranya melalui penandatanganan Deklarasi One ASEAN One Response oleh para Pemimpin ASEAN pada tahun 2016 di Vientiane, Laos.
Sebagai badan operasional AADMER, AHA Centre telah melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas ASEAN dalam penanggulangan bencana, serta penyaluran bantuan kemanusiaan baik natural disaster maupun human-induced disaster. Pada tahun ini, AHA Centre untuk pertama kalinya menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk kasus bencana yang disebabkan oleh manusia ke Marawi, Filipina (Juli 2017) dan Rakhine State, Myanmar.
sumber: kemlu.go.id