Jakarta, 31 Mei 2023 – Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) bekerjasama dengan Universitas Nasional menyelenggarakan seminar “Genealogi Studi Hubungan Internasional Indonesia”, Rabu (31/5), di aula blok I kampus pejaten universitas nasional, Jakarta Selatan. Seminar ini terselenggara dengan sukses atas dukungan mitra, panitia pelaksana, narasumber serta para audiens. Adapun tujuan dari diselenggarakan seminar ini adalah memperluas pandangan intelektual audiens terkait perkembangan studi Hubungan Internasional Indonesia, serta memetakan potensi dan tantangan untuk studi hubungan internasional dapat lebih kompetitif dan berkembang di tengah persaingan global yang ditandai dengan konflik antara negara-negara besar pada dewasa ini.
Seminar ini berfokus pada awal studi HI menjadi salah satu upaya dalam mempertahankan kedaulatan bangsa dalam menyikapi isu-isu yang terjadi dalam dunia internasional. Disampaikan dalam seminar ini bahwa, Ilmu hubungan Internasional di Indonesia diawali dari dibentuknya jurusan Hubungan Internasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1955. Pada awal masa berdirinya di Indonesia, ilmu HI sendiri berfokus pada keamanan internasional yang dipengaruhi oleh isu-isu politik dari pergerakan blok barat dan blok timur, serta berfokus pada kedaulatan bagi negara yang baru merdeka pasca perang. Terdapat sebuah hal yang menyita perhatian dalam awal perkembangan ilmu HI di Indonesia, bahwa kurikulum yang dirancang pada masa itu dipimpin oleh Prof. Donald E Weatherbee dan sejumlah pakar HI yang lulusan John Hopkins University, yang menjadikan Ilmu Hubungan Intenasional di Indonesia dipengaruhi oleh realisme ala barat.
Dalam seminar ini juga menyiratkan bahwa seiring berjalannya waktu, dengan semakin inklusifnya ruang publik serta permasalan politik, serta cakupan permasalahan seperti HAM, isu gender, demokrasi hingga pemahaman isu lingkungan yang semakin serius menjadikan universitas yang membuka studi hubungan internasional semakin luas dan mendalam, pada masa seperti ini, isu-isu low politics memberikan pondasi kuat dalam pendekatan emansipatoris dan interdisipliner di dalam studi HI Indonesia.
Oleh karena itu, proses genealogis perlu dilakukan untuk menghadapi perkembangangan zaman, demi memenuhi kebutuhan bangsa. Indonesia terus melakukan research serta melakukan edukasi dalam permasalahan di bidang HI, mulai dari low politics hingga hard politics.
Kegiatan ini juga diliput pada berbagai media yang dapat diakses pada tautan berikut;
Prodi HI Unas Bersama AIHII Epistemic Community Gelar Seminar The 7th Global Knowledge Jilid 2
AIHII-Unas Gali Pengaruh Politik Internasional dalam Kebijakan Domestik