Sebuah konvensi besar dan strategis dihelat di Universitas Budi Luhur (UBL), Jakarta. Konvensi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) berskala nasional karena melibatkan pakar-pakar yang berkompeten dari berbagai kampus ternama di tanah air.
Peserta konvensi juga berasal dari puluhan perguruan tinggi di tanaj air. Konvensi nasional AIHII ini dilaksanakan sejak Selasa (25/11) dan berlangsung hingga Jumat (28/11).
Pada Selasa, setelah sambutan oleh Ketua AIHII Tirta Mursitama Ph.D, turut memberikan pengantar Deputi Rektor Bidang Akademik Universitas Budi Luhur, Dr. Wendi Usino.
Hari Rabu (26/11) pagi, bertempat di Aula Auditorium Universitas Budi Luhur, Jalan Petukangan, Ciledug Raya, Jakarta Selatan, konvensi nasional AIHII tahun 2014 ini dibuka secara resmi, di auditorium Universitas Budi Luhur.
Menurut penjelasan Ketua AIHII Tirta Mursitama. Ph.D, ini merupakan konvensi nasional ke-5 dari AIHII. Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo. Ph.D memberikan sambutan pembukaan, yang antara lain mengemukakan pentingnya konvensi nasional AIHII ke-5 ini.
Menteri Sekretaris Kabinet, Dr. Andi Wijayanto, memberikan ‘keynote speech’ seusai pembukaan resmi konvensi oleh Rektor Universitas Budi Luhur.
Sesi I seminar nasional AIHII dimulai dengan bahasan Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo. Ph.D, yang membawakan makalah ‘Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terkait dengan Maritime Dunia dari Perspektif Strategis’. Setelah itu, Prof. Mohtar Mas’oed membahas ‘Tantangan Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia pada Pemerintahan Joko Widodo’.
Dua pembicara lainnya akan tampil di hari pertama seminar ini, yakni Prof. Bob Sugeng Hadiwinata, Ph.D, yang membahas ‘Peran Masyrakat Sipil Dalam Melakukan Check and Balances Dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Joko Widodo’, dan Prof. Drs. Yanyan M. Yani, MAIR., Ph.D, yang membahas ‘Pengambilan Kebijakan Luar Negeri dengan Negara-Negara Besar dan ASEAN’.
sumber : tribunnews.com | foto: kompas