Dosen HI UNS dan UNTAN Kunjungan ke Perbatasan

Tiga dosen hubungan internasional dari kampus berbeda melaksanakan pengumpulan data dalam rangka riset bersama tentang isu perbatasan. Ketiga dosen itu adalah Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA (Universitas Negeri Surakarta), Dr. Elyta, dan Hardi Alunasa, MA (Universitas Tanjungpura, Pontianak). Ditemani oleh Melda, seorang tokoh perempuan Kabupaten Sanggau) mereka berkunjung ke perbatasan Indonesia (Entikong) dan Malaysia (Tebedu).

Kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis, 11 April 2019 ini menggunakan jalur melalui Kabupaten Sanggau. “Kami memilih rute melalui Sanggau meskipun lebih jauh, sebab kami ingin melakukan wawancara dengan beberapa stake-holder di wilayah tersebut,” kata Elyta.

Di Kabupaten Sanggau, para peneliti ini mewawancari pelaksana harian Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sanggau, dan Kepala Seksi Pencegahan BNN Sanggau. Wawancara ini dilatarbelakangi oleh maraknya penyebaran narkotika yang menurut data cenderung meningkat setiap tahun.

“Narkotika ini bergerak secara ilegal melalui dua jalan, yaitu melalui Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Entikong, dan melalui jalan-jalan tikus di perbatasan Entikong,” kata Elyta menjelaskan hasil wawancaranya.

Usai melakukan wawancara di Sanggau, tim peneliti melanjutkan perjalanan menuju perbatasan Indonesia – Malaysia di Entikong dan Tebedu. Di daerah ini, para dosen berkunjung ke Tebedu Inland Port, yang berfungsi untuk mengatur arus ekspor dan impor Indonesia dan Malaysia di kawasan perbatasan.

Sementara di sisi Indonesia, terdapat Terminal Barang Internasional (TBI) Entikong, dengan bangunan yang berdiri megah.(*)