Putu Ratih Kumala Dewi, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Udayana, Denpasar
Emal: [email protected]
Abstrak
Boba Tea atau yang lebih dikenal dengan sebutan bubble tea adalah minuman asal Taiwan yang kini sudah terkenal di berbagai negara. Namun banyak yang tidak mengetahui bahwa minuman boba tea ini sudah ada sejak tahun 1980an di kota Taichung, Taiwan. Popularitas boba tea tidak lepas dari peran pemerintah Taiwan. Melalui boba tea, Taiwan memanfaatkan minuman lokalnya ini untuk memikat masyarakat asing dan membentuk citra baik di tengah konfliknya dengan Tiongkok terkait One China Policy. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana Taiwan menggunakan boba tea untuk membentuk soft powernya. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis eksplanasi dengan pengumpulan data sekunder melalui studi pustaka. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan konsep gastrodiplomasi dan soft power. Dari penelitian, penulis mengkaji kebijakan pemerintah Taiwan melalui diplomasi publik dalam mendukung penyebaran boba tea hingga dapat menjadi soft power. Penelitian ini penting untuk memahami pentingnya makanan sebagai salah satu sumber soft power Taiwan yang dapat dibentuk melalui gostrodiplomasi. Dengan posisi Taiwan saat ini yang belum mendapat pengakuan sebagai entitas negara, kuliner dapat menjadi jembatan yang memudahkan hubungan Taiwan dengan negara lain dan dapat diterima dengan baik tanpa mempersoalkan status politik Taiwan saat ini.