Pengurus AIHII Korwil Sulawesi, Kalimantan, dan Papua terlibat dalam Global Migrations Film Festival (GMFF) 2018 yang diselenggarakan atas kerja sama Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP Unhas dan International Organization for Migration (IOM) Regional Timur. Acara yang berlangsung di Gedung IPTEKS Kampus Unhas, Rabu, 12 Desember 2018 ini dihadiri oleh ratusan peserta.
GMFF merupakan kegiatan tahunan IOM yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Setiap tahun, acara ini digelar pada bulan November dan Desember di seluruh dunia, untuk menyambut peringatan Hari Migran Internasional yang jatuh pada tanggal 18 Desember setiap tahunnya. GMFF bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai isu migrasi dan perlunya pemenuhan hak-hak para migran.
Di Makassar, GMFF dikemas dalam format berbeda, menggabungkan tiga kegiatan sekaligus, yaitu Seminar, Bedah Film, dan Mini Eksibisi (penampilan kebudayaan negara-negara asal Migran di Makassar, pameran foto karya migran, pameran lukisan karya migran, pameran makanan tradisional, dan lomba posting instagram).
Direktur Kerjasama Internasional Unhas, Dr. Ir. Iqbal Djawad, yang mewakili Rektor Unhas membuka acara ini. Selanjutnya, acara seminar dilanjutkan dengan tiga orang pembicara kunci, yaitu: Richard Mathews (Konsul Jenderal Australia di Makassar), Pamuji Raharja (dari Kantor Wilayah Imigrasi Sulawesi Selatan), serta Mr. Son Ha Dinh (Regional Coordinator Program Eastern Region, IOM Indonesia). Para nara sumber ini membahas isu migran dari berbagai perspektif sesuai latar belakang masing-masing.
Dalam sesi bedah film, masing-masing diawali dengan nonton bersama film-film dokumenter terkait migran, diikuti oleh diskusi tentang film tersebut. Film pertama adalah “I’m Rohingya” bercerita tentang anak-anak pengungsi Rohingya di Kanada yang menceritakan kembali persekusi yang mereka alami di Myanmar. Kisah mereka dituangkan dalam pementasan teater yang sangat mengharukan. Film ini dibedah oleh Ishaq Rahman, dosen Ilmu Hubungan Internasional Unhas yang juga merupakan Koordinator AIHII Wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
Film kedua adalah The Migrating Image, yang berkisah tentang liputan media terhadap aliran pengungsi yang terjadi di Eropa pada tahun 2015, melalui pendekatan investigasi ‘pseudo-analytic’. Film ini mengungkapkan ideologi media dalam memberitakan krisis pengungsi di Eropa tahun 2015. Hadir sebagai pembedah adalah Pusparida Syahdan, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Unhas.
Film ketiga yang ditonton bersama oleh sekitar 200 penonton yang memadati Aula IPTEKS adalah “Unbroken Paradise”, yang mengisahkan kesulitan dan kekerasan yang dihadapi oleh seorang pengungsi Suriah bernama Ramman Ismael dalam melanjutkan hidupnya sebagai seorang arsitek di Prancis. Film ini mengangkat sisi tokohnya berdasarkan aspirasinya dan persepsinya tentang kemanusiaan. Nara sumber yang membahas film ini adalah Bama Andika Putra, dosen Ilmu Hubungan Internasional Unhas.
Para imigran yang berasal dari beberapa negara, antara lain Somalia, Afghanistan, Iran, Myanmar, dan Pakistan. Acara ini diisi dengan penampilan kesenian tradisional Afghanistan dan Somalia, serta pameran kuliner dari tujuh negara asal migran. Acara berlangsung hingga pukul 16.30 sore.(*)