Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE), yang selama merupakan komunitas epistemik di lingkungan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) secara resmi dideklarasikan sebagai asosiasi mandiri di Pekanbaru, Riau, Kamis, 25/4/2019.
Pembentukan wadah ini didasari oleh keinginan untuk mengembangkan kajian Eropa pada kampus-kampus di Indonesia, khususnya pada program studi Ilmu Hubungan Internasional.
Inisiator sekaligus Koordinator KIKE, Muhadi Sugiono, mengatakan bahwa para pengkaji Eropa sebenarnya telah cukup intensif menjalin komunikasi. Beberapa pertemuan rutin telah dihelat sejak tahun 2015, membahas berbagai topik terkait pembelajaran mata kuliah Eropa di perguruan tinggi.
“Ilmuwan pngkaji isu Eropa di Indonesia sangat berkepentingan menjalin hubungan dengan ilmuwan di negara lain. Itulah sebabnya kita perlu wadah permanen,” kata Muhadi.
Deklarasi pembentukan KIKE sebagai organisasi mandiri merupakan bagian dari “Workshop on Teaching and Researching Europe” yang berlangsung sejak tanggal 24 April 2019. Workshop ini diikuti oleh 35 peserta dari 26 perguruan tinggi yang mempunyai mata kuliah terkait Eropa.
Berbagai topik kajian dan penelitian menjadi bahasan forum selama dua hari.
Ketua Umum Pengurus Pusat AIHII, Dr. Yusran, menyambut baik terbentuknya KIKE sebagai organisasi mandiri. Di dalam AIHII ada banyak komunitas epistemik yang mengkaji isu spesifik. Selain KIKE, ada komunitas pengkaji perbatasan, keamanan, Asia Timur, Timur Tengah, globalisasi dan masyarakat sipil, dan sebagainya.
“KIKE bisa menjadi role model bagi komunitas epistemik lainnya. Selama ini, kami di AIHII terus memberikan dukungan untuk aktivitas rekan-rekan komunitas epistemik. Setiap tahun, kita selenggarakan Konvensi Nasional AIHII yang mempertemukan semuanya,” jelas Yusran.
Dosen HI Universitas Budi Luhur Jakarta ini berharap langkah KIKE dapat diikuti oleh komunitas epistemik di lingkungan AIHII.
Susunan Pengurus
Berikut Susunan Pengurus Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa:
Ketua Umum
Muhadi Sugiono (Universitas Gadjah Mada)
Wakil Ketua:
Paramitaningrum (Universitas Binus)
Sekertaris Umum
Mutia Hariati Hussin (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Wakil Sekertaris
Ningrum Ambarsari (Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama))
Bendahara Umum
Elistania (Universitas Budi Luhur)
Wakil Bendahara
Firstyarinda Valentina Indraswari (Universitas Brawijaya)
Dewan Pengawas
- Hendra Manurung (President University)
- Yulius Purwadi Hermawan (Universitas Katolik Parahyangan)
- Irwan Iskandar (Universitas Riau)
Editor: Ishaq Rahman