Jakarta, 24 Juli 2024 – Acara kuliah terbuka mengenai “Diplomasi Digital” digelar oleh Program Studi Hubungan Internasional (PSHI) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Selasa (9/7/2024). Acara yang berlangsung pada awal Juli tersebut berlokasikan di Auditorium Lantai 3 Gedung Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) dan mengundang Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D sebagai pembicara.
Pada kuliah terbuka tersebut, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc, Ph.D menegaskan bahwa diplomasi digital memiliki pembahasan yang luas. Mulai dari aktor negara-aktor eksternal, media sosial dan aplikasi digital, infrastruktur digital, hingga tata kelola informasi data. Ia menerangkan, seluruh aspek tersebut berkaitan antara satu sama lain. Dalam konteks diatas, aktor negara yang dimaksud adalah pemerintah, media sosial dan aplikasi digital merujuk pada platform online, infrastruktur digital mengacu pada akses sistem, tata kelola informasi data mengarah pada ketahanan informasi digital atau keamanan siber itu sendiri.
Sebagai lulusan Teknik Informatika, beliau melihat teknologi sebagai entitas sosial-material dan menghubungkan pembahasan dengan perkembangan teknologi di Indonesia. Ia mengatakan, perkembangan teknologi di Indonesia masih dalam tahap awal sedangkan diplomasi digital di negara maju, telah memiliki teknologi maju pula. Hal ini ia nyatakan krusial sebab keefektifan diplomasi digital bergantung pada salah satu faktor tersebut. Prof. Fathul Wahid juga menambahkan bahwasanya AI generatif yang berada dalam teknologi digital, berpotensi celaka untuk diplomasi digital.
Secara keseluruhan, pembahasan Prof. Fathul Wahid menggarisbawahi kompleksitas dan tantangan diplomasi digital di era modern sekarang. Dia berharap publik lebih teredukasi mengenai ketahanan informasi digital untuk mencapai diplomasi yang efektif. [Magang_Farah Anasti Fauzan]
Sumber: uii.ac.id