Indonesia-Italia Intensifkan Hubungan Bilateral

Italia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Uni Eropa. Italia juga merupakan mitra dagang ketiga terbesar Indonesia di UE. Demikian Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan pada pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Italia, Angelino Alfano di Roma, Italia (9/10).

Pada pertemuan tersebut, kedua Menlu bahas isu-isu perdagangan bilateral dan investasi yang menjadi perhatian utama kedua negara.

Menlu Retno menegaskan bahwa pengusaha Italia, terutama di bidang energi dan infrastuktur telah lama berkiprah di Indonesia.

“Perekonomian Indonesia yang terbuka semakin banyak membuka peluang bagi kerja sama pelaku usaha kedua negara diberbagai bidang lain,” tegas Menlu RI.

Menlu Italia, Angelino Alfano juga menyambut baik pandangan Indonesia dan menyebutkan peran penting dan strategis Indonesia tidak saja bagi Italia, tetapi bagi Uni Eropa.

Khusus pada isu kelapa sawit, Menlu Retno menekankan pentingnya “fair treatment” dan mencegah tindakan diskriminasi terhadap kelapa sawit Indonesia.

“Saya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Italia sebagai salah satu importer terbesar kelapa sawit Indonesia yang turut mendukung industri kelapa sawit di tanah air,” Menlu Retno.

Menlu Retno juga memberikan gambaran kepada Menlu Alfano bahwa industri kelapa sawit mendapat perhatian besar Pemerintah Indonesia karena menyangkut hidup sekitar 20 juta penduduk Indonesia.

Selain membahas isu perdagangan bilateral, kedua Menlu juga membahas perkembangan negosiasi RI-EU CEPA yang masih berlangsung. Menlu RI tegaskan bahwa keberhasilan negosiasi tersebut akan membuka kesempatan kerja sama ekonomi bagi negara-negara di kawasan, termasuk Italia.

Pada pertemuan tersebut, Indonesia juga mengangkat kerja sama interfaith dialogue.

Menlu Retno berpandangan bahwa bahwa Italia adalah salah satu mitra penting bagi Indonesia.

“Saya menyambut baik pelaksanaan seminar interfaith dialogue di Roma untuk keempat kalinya pada tanggal 11 Oktober 2017 ini. Seminar kali ini mengambil tema “pluralism and integration”.

Kedua Menlu juga melakukan tukar pikiran mengenai penanganan isu migrasi di masing-masing kawasan. Indonesia menjelaskan mengenai peran aktif Indonesia dalam penanganan isu migrasi di kawasan melalui Bali Process.

Kedua Menlu sepakat pentingnya melakukan kerjasama dengan negara asal, termasuk melalui pembangunan ekonomi yg inklusif.

Sebelum pertemuan bilateral dengan Menlu Italia, Menlu RI Retno Marsudi juga hadir pada acara dialog yang dihadiri lebih dari 50 pengusaha besar dan think tank Italia.

Dialog tersebut diselenggarakan oleh Italy-ASEAN Association dan dipimpin oleh Executive Vice Presiden Association, Ambassador Pipan.

Pada kesempatan dialog Menlu Retno menjelaskan perkembangan dan kesempatan ekonomi yang ditawarkan Indonesia, serta berbagai kesempatan dan tantangan di ASEAN.

Italia menempati peringkat ke-19 sebagai negara di dunia yang menjadi tujuan ekspor non-migas Indonesia. Sementara untuk kawasan Eropa Barat, menduduki peringkat ke-3 di bawah Belanda dan Jerman.

Italia adalah negara tujuan ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia terbesar untuk wilayah Uni Eropa serta mitra pengembang industri kreatif Indonesia.

Total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 sebesar US$ 2,96 milyar dengan surplus US$ 185 juta untuk Indonesia. Wisatawan Italia 71.481 orang dan jumlah WNI di Italia: 2.614 orang.

sumber : kemlu – www. kemlu.go.id