Kegiatan Asia-Europe Public Diplomacy Training Initiative: 5th Face-to-Face Training on Public Diplomacy resmi ditutup Jumat (13/10) di Jakarta. Kegiatan yang dimulai sejak Senin (9/10) ini dihadiri oleh 23 diplomat muda yang berasal dari 18 mitra ASEM yaitu Indonesia, Hungaria, Bulgaria, Jerman, Selandia Baru, Vietnam, RRT, India, Mongolia, Portugal, Swiss, Irlandia, Latvia, Lithuania, Belanda, Polandia, Romania, dan ASEAN Secretariat.
Selama 5 hari, peserta telah mendapatkan materi dari pembicara internasional mengenai hubungan Asia dan Eropa, e-diplomacy, serta bagaimana hubungan diplomat dan media dengan pembicara antara lain Duta Besar Swiss untuk Singapura, Analis Senior Parlemen Eropa, dan koresponden media cetak Le Figaro dan Le Temps.
Selain itu, peserta juga mendapatkan gambaran mengenai kebijakan Indonesia terkait digital diplomacy yang dijelaskan oleh Direktur Sesparlu Kementerian Luar Negeri RI, Odo Manuhutu, serta perlawanan terhadap terorisme dan diplomasi publik oleh Dicky Sofjan dari Universitas Gadjah Mada. Indonesia memanfaatkan kegiatan ini sebagai forum untuk berbagi best practices terkait kebijakan diplomasi publik Indonesia.
Duta Besar Prayono Atiyanto sebagai wakil Kementerian Luar Negeri memberikan pidato penutupan bersama dengan Sun Xiangyang, Deputy Executive Director Asia Europe Foundation (ASEF). Duta Besar Prayono Atiyanto menegaskan kembali bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan saling paham antara diplomat muda ASEM. Duta Besar Prayono Atiyanto juga menyatakan bahwa pemuda merupakan aset berharga bangsa dan melalui kerja sama ASEM, Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kerja sama kepemudaan Asia Eropa.
Deputy Executive Director ASEF menekankan pentingnya proyek-proyek peningkatan kapasitas bagi masyarakat Asia dan Eropa untuk membangun jaringan dan meningkatkan saling paham demi peningkatan kerja sama di kedua kawasan. Deputy Executive Director ASEF juga menyampaikan apresiasi kepada Kemlu RI yang telah menjadi tuan rumah kegiatan ini.
Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi selama rangkaian diskusi dan berharap dapat mengikuti program serupa kedepannya. Selain mendapatkan pengetahuan mengenai diplomasi publik dari pakar-pakar diplomasi publik, peserta Asia-Europe Public Diplomacy Training Initiative: 5th Face-to-Face Training on Public Diplomacy juga mendapatkan kesempatan untuk membangun jejaring dan bertukar pengalaman khususnya di bidang kebijakan diplomasi publik yang telah dijalankan di masing-masing negara. (Sumber: Dit. KSIA Amerop)
sumber : kemlu.go.id