Jakarta, 4 Juli 2024 – Direktorat Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Supriyanto Suwito, mengungkapkan strategi untuk meningkatkan representasi Indonesia di Organisasi Internasional dalam Pertemuan Sela Konvensi Nasional (Vennas) ke-15 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) di Universitas Lampung pada 27-28 Juni 2024.
Disebutkan bahwa Indonesia telah memiliki 225 keanggotaan organisasi internasional pada tahun 2024. Beberapa organisasi internasional tersebut seperti World Health Organization (WHO), United Nations (UN), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Organisation of Islamic Cooperation, World Intellectual Property Organization, World Meteorological Organization, D-8 Organization for Economic Cooperation, hingga International Coffee Organization.
Merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional, Keanggotaan Indonesia harus memiliki manfaat dalam tiap bidangnya. Salah satunya manfaat kuantitatif, yang mengarah pada jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Organisasi Internasional. Dari laporan tahun 2022, tercatat bahwa terdapat 825 orang Indonesia berada di PBB, dengan 18 orang diantaranya menduduki posisi strategis. Melalui ini, Indonesia dapat meningkatkan representasi negara di Organisasi Internasional. Strategi ini tidak hanya memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia namun juga menjadi sarana akses ke informasi, jaringan dan sumber daya, membentuk agenda & prioritas, dan investasi dalam Sumber Daya Manusia.
Selain itu, pentingnya kolaborasi dengan universitas dunia ditekankan pula. Menurutnya, upaya pendekatan yang dapat dilakukan yakni melalui diplomasi, diantaranya:
-Pengayaan Kurikulum (Sesi kuliah tamu tentang karir di organisasi internasional)
-Pelatihan (Pelatihan tentang mempersiapkan karir di organisasi internasional)
-Magang (Magang di organisasi internasional di Indonesia atau di luar negeri)
-Mentorship (Menghubungkan mahasiswa dengan orang Indonesia yang bekerja di organisasi internasional)
Meskipun orang Indonesia di Organisasi Internasional (OI) masih tergolong sedikit, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus meningkatkan angka representatif di tingkat regional maupun global. Beberapa tokoh Indonesia telah menunjukkan keberhasilan di posisi kepemimpinan tertinggi di berbagai organisasi internasional, berikut nama-namanya.
1. Armida Alisjahbana – Sekretaris Eksekutif UNESCAP
2. Duta Besar Hasan Kleib – Deputi Dirjen WIPO (2021-26)
3. Duta Besar Salman Al Farisi – Sekretaris Jenderal IORA (2022-24)
4. Adam Malik – Presiden UNGA (1976-77)
5. Soebroto – Sekretaris Jenderal OPEC (1988-94)
6. Susilo Bambang Yudhoyono – Kepala Pengamat Militer UNTAES (1994-95)
[Magang_Farah Anasti Fauzan]